Langsung ke konten utama

Unggulan

Q & A Black Mayva

KEPOIN SABUN BLACK MAYVA YUK!!.. Q : Apaan tuh Black Mayva Natural Facial Soap? A : Sabun wajah yang terbuat dari perpaduan berbagai bahan alami. Q : Apa aja tuh kandungan bahan alaminya? Charcoal, Jojoba, Minyak Argan, Minyak Zaitun, Minyak Lavender, Minyak Almond, Minyak Serai Wangi dan ekstra Vitamin E Semua bahan alami tersebut bisa membantu mengatasi keluhan wajah kita lho. Q : Apa kedahsyatan Sabun Black Mayva? 1. Mengangkat kotoran di wajah 2. Membantu melembapkan dan melembutkan kulit wajah 3. Membantu mengurangi jerawat 4. Membantu mengangkat komedo 5.  Mengecilkan pori-pori wajah 6. Mencegah penumpukan sel kulit mati pada wajah 7. Mencerahkan wajah yang kusam 8. Membantu mengurangi minyak berlebih pada wajah. Jangan khawatir karena sabun black mayva ini sudah memiliki izin BPOM dan cocok untuk segala jenis kulit… ===== Cara Penggunaan Black Mayva Natural Soap : 1.Basuh wajah dengan air bersih/hangat kuku yang bertujuan untuk membantu membuka pori - pori kulit waja

Story Behind The Essentials

Sudah banyak yang mengetahui kalau Essential Oil merupakan hasil proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi berbagai senyawa kimia dan air. 

Sifat dari minyak atsiri yang lain adalah mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, yang diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman.


Hai,  Beauty people 😘😘

Kali ini kita bahas lebih jauuuuh mengenai Essential Oil. 

Kita flashback yuuk! 

Essential Oil ini sudah ada semenjak manusia ada lho. 

Sejak ribuan tahun yang lalu, saat manusia mulai menguasai teknik bercocok tanam, mereka sudah memahami ilmu tentang essential oil. 

Manusia harus tahu tumbuhan apa saja yang aman untuk dimakan, dan jenis-jenis mana yang beracun. 

Semua itu dilakukan dengan mengenali aroma masing-masing tumbuhan.


Di zaman Mesir kuno pada tahun 4500 SM, rakyat Mesir sudah menggunakan parfum sebagai pengawet mayat dengan tumbuhan aromatik. 

Ratu Cleopatra sangat senang merawat kecantikannya dengan Essential Oil. 

Ia memiliki ladang dan kilang-kilang Essential Oil yang dahulu merupakan aset yang lebih berharga dari emas dan kekayaan lainnya.


Di belahan dunia lain di India pada zaman yang sama juga mengembangkan pengobatan Ayurveda. 

Zat pewangi bagi bangsa India berkaitan dengan suatu legenda dan kepercayaan agama. 

Bangsa ini sangat menyenangi wangi harum kenanga, mawar dan melati.


Beralih ke Yunani, 

pada abad kelima, Hippocrates yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran sangat yakin bahwa 

penggunaan zat pewangi untuk pemijatan setelah mandi setiap hari dapat mempertahankan kebugaran seseorang. 

Bangsa Romawi pada abad yang sama juga mempelajari keahlian bangsa Yunani. 

Mandi merupakan ritual penting bagi bangsa Romawi sehingga setiap bak mandi selalu dibubuhi minyak aromatik, yang juga dimanfaatkan untuk perawatan tubuh dan rambut.


Di Asia, pada tahun 1000-700 SM, peradaban kuno Cina dan Jepang juga menggunakan bahan pewangi pada upacara keagamaan dan bahan aromatik untuk upacara pemakaman. 

Wanita Cina melakukan pemijatan dengan menggunakan minyak melati setelah mandi. 

Di Jepang, pada abad keempat dan keenam, rakyat mulai membuat dupa 

baik berupa pasta maupun tepung dari berbagai jenis tumbuhan. 

Dupa ini digunakan untuk acara ritual dan perayaan.


Nah, di zaman yang semakin modern, pada abad 20, istilah aromaterapi dipopulerkan oleh seorang ahli kimia Prancis bernama Rene-Maurice Gattefose. 

Saat itu terjadi ledakan yang menghancurkan labnya yang membuat tangannya terbakar. Lalu ia langsung mencelupkan tangannya di wadah yang ternyata berisi minyak lavender. 


Ia takjub karena luka di tangannya sembuh dengan cepat tanpa meninggalkan bekas. 

Setelah kejadian itu, Gattefose mengabdikan sisa hidupnya untuk meneliti efek pengobatan minyak esensial.

Beralih ke bangsa sendiri yaitu Indonesia 

pada tahun 1845, tumbuhan nilam pertama atau yang disebut dengan patchouli dibudidayakan oleh Belanda di Tapak Tuan, Aceh. 


Kemudian dibawa ke Pulau Jawa pada tahun 1895 dan dibudidayakan di daerah Cimanggu, Bogor. 

Dari Bogor inilah kemudian berbagai wilayah penjajahan ditanami semua jenis tanaman perkebunan yang mengandung minyak esensial.



Dengan munculnya perawatan kesehatan secara holistik dan perawatan kulit kecantikan secara alamiah, minyak essential mulai menunjukkan peran yang sangat berarti.

Meningkatnya biaya pengobatan konvensional dan kekhawatiran terhadap efek samping berbahaya dari obat kimia dan bahan sintetik dalam kosmetik, membuat minyak essential semakin popular di berbagai negara maju.

Walaupun reaksi dari minyak essential tidak secepat pengobatan antibiotik, pengobatan alami dengan minyak esensial ini dapat membunuh kuman atau virus tanpa merusak bahan-bahan berguna lainnya, sehingga justru dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar kuat melawan serangan penyakit.









Komentar

Postingan Populer